:)

04 Januari 2013

Menjelang Pendemisioneran

“Penyesalan memang selalu datang terakhir.”

Iya, itu kalimat yang saya ucapkan kepada ketua BEM sepulang dari acara konsolidasi pengurus BEM ED yang akan segera lepas jabatan. Sepanjang perjalanan kami bercerita, bertukar pikiran. Nampaknya ia merasa setahun ini tidak maksimal, sehingga ia butuh setahun lainnya yang ternyata tak mungkin ia dapat. Tersisalah penyesalan. Begitupun saya.

Sedih. Rasanya masih banyak hutang, akan tetapi sisa waktu yang saya punya sekarang nyatanya tak akan cukup untuk membayar itu semua.

“Seharusnya dulu begini…”
“Seharusnya dulu begitu…”
“Seharusnya…”

*****

Sejak masuk dan menjadi mahasiswa baru di jurusan ini, saya sudah ‘dicekoki’ oleh pengkotak-kotakan mahasiswa. Mereka yang kuliah, lalu pulang. Mereka yang kuliah, lalu rapat. Mereka yang kuliah, lalu nongkrong. Atau mereka yang kuliah, lalu pulang, rapat, dan nongkrong.

Lalu apa yang saya pilih? Saya pilih untuk bisa bermanfaat, baik bagi diri saya pribadi maupun orang lain. Caranya? Salah satunya bergabung di organisasi.

Singkat cerita, saya diterima di salah satu department yang saya inginkan sejak awal; ADKESMA. Kenapa saya pilih department ini? Karena nilai kebermanfaatannya yang saya rasa lebih.

Kepala Department yang merangkap sebagai Ayah tiri saya, Ardy Irawan, merupakan pembelajar yang baik. Ia selalu bisa mengambil hal baik dari apapun yang buruk. Mengajarkan anak-ananknya untuk terus selalu tebar kebermanfaatan dimanapun berada. Pecinta anak-anak yang selalu tau bagaimana bersikap. Benar jika mereka bilang saya dan juga 3 anak lainnya beruntung memiliki Ayah tiri seperti dia.

3 saudara tiri saya: Bimo, Mega, Wita. Mereka merupakan partner kerja dan teman yang baik. Sungguh, saya tidak akan lupa setahun ini. Bohong jika saya bilang saya tidak bangga memiliki partner kerja seperti kalian.

*****

Saya sangat sadar, banyak hal yang harus saya lakukan atas apa yang belum, dan banyak hal yang harus saya perbaiki atas apa yang sudah. Tapi waktu berkata lain, waktu saya sudah habis, kesempatan itu hanya satu kali.

Terimakasih saya ucapkan kepada kalian yang sudah memberi saya kesempatan ini.
Terimakasih sudah memberikan saya waktu untuk mencoba belajar dan bermanfaat.
Terimakasih untuk pengertian atas kekurangan saya, serta usaha kalian menghilangkannya.
Terimakasih untuk banyak hal penuh makna yang sudah kita jalani satu tahun ini.

Ingat sebuah kutipan, “Jika kalian berada diantara orang-orang hebat, maka kalian akan hebat pula.” Kutipan yang sering kita temui. Sederhana tapi bermakna. Saya setuju atas artinya, bahwa kebaikan itu menular.

Saya bangga bisa berada ditengah-tengah kalian, orang-orang hebat, orang-orang yang saya yakin merupakan pilihan-Nya. semoga kehebatan kalian bisa menular pada saya, dan lainnya.

Maka pelajarannya ialah manfaatkan kesempatan yang kita dapat. Jalani dengan ikhlas dan lakukan yang terbaik. Jadikan selalu ridho Allah sebagai tujuan. Dan yang terakhir, istiqomah.

Semoga saya bisa memaknai apa yang saya tulis, dan menerapkannya di hidup saya. Baik, bukan semoga, tetapi memang sudah seharusnya.

Another Rainy Night

Walking after a bad day
I follow the sun, and go home
The clouds turn to ugly gray
Discolor the blossom

 
A lovely cool breeze, it makes the tree dance Try to divert me

The thunder speaks, “Will come, will come soon what you want.”
How powerful, pushing away the maddening crowd
I stop, but the lightning reminds me to go on

***

My temporary heaven now I’m in
Waiting for what will happen
And it comes! The rain is falling down

Cold, damp, quiet
Silent but not empty

I love the sound it makes, put me in a trance
Lost words…
I can’t even describe

Don’t stop falling!
‘Cause every raindrop’s washing away the pain today

How relaxing
I forget what happened to me
For a while

Rain is here, goes right
Once again
It’s just another rainy night

Puncak-Depok
November, 11 2012 
Esa Nur Intan